SEBUAH Titian Keabadian .... dan .... BIDADARI DALAM KELUARGA ......

Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan
beramal shaleh, kelak Allah Yang Maha Pemurah akan menanamkan dalam
(hati) mereka rasa kasih sayang. (Surah Maryam : 96)
Kenapa seseorang bisa jatuh cinta ?
Berbunga-bunga hatinya..
Mengalir dalam darahnya butir-butir semangat membara..
Nafas lelah berubah jadi motivasi dan asa..
Kenapa seseorang bisa jatuh cinta..???
Saat terbangun, mentari seakan lebih cerah dari biasanya..
Mimpipun terasa singkat di malamnya..
Dan senandung menjadi lazim tiap pagi harinya..
Kenapa seseorang bisa jatuh cinta.. ????
Keringatnya kini jauh lebih sedikit dari kerja...
Pikirannya pun lebih jernih seakan banyak jalan terbuka..
Tangan dan kaki yang tadinya lemah kini lebih bertenaga...
Kenapa seseorang bisa jatuh cinta..???
Bukan hanya karena pandangan akan rupa..
Tak pula kata-kata yang menggoda..
Karena itu semua mungkin hanya jalannya semata..
Kenapa seseorang bisa jatuh cinta...???
Karena ada relung di balik dadanya...
Tempat ia merasakan suka dan nestapa...
Dimana ia simpan mimpi dan cita-cita..
Kenapa seseorang bisa jatuh cinta.. ???
Karena sungguh Maha Sayang Sang PenciptaIa ciptakan seraut rasa suka..
Yang bisa ciptakan puisi berjuta kata...
Kenapa seseorang bisa jatuh cinta...???
Semata-mata karena anugerah Sang Kuasa...
Dalam bentuk fitrah seorang manusia...
Agar dengan makhluk lain ia menjadi jauh berbeda...

Dan kini aku sedang .... Jatuh Cinta
Bismillahir-Rahmanir-Rahim:
Pagi yang sejuk memberi kesegaran agar kepala tertunduk tuk bersyukur
Kemacetan yang ada sebagai batu ujian tuk menguji kesabaran
Waktu yang bergulir cepat sebagai metamorfosa menuju kedewasaan iman

Kesibukan dan target hanyalah batu loncatan menuju gerbang kematian
Sebagaimana sahabat dan saudara kita yang telah pergi….
Rasanya baru kemarin mereka bersama…..

Tapi kini ntah di alam mana…
Yang pasti semua hanya soal giliran….

Kalau kemarin mereka….
Mungkin esok lusa giliran kita….

Sudah siapkah…???
Buanglah kejenuhan tak berdasar dalam hidup kita

Optimislah dalam memandang indahnya bukit kehidupan
Cukup sudah rasa kecewa, sakit, dendam, dan iri dalam diri kita

Dan berjanjilah…..

….agar tak ada lagi tempat penyakit hati di jiwa kita
Hiruplah nafas dalam – dalam….

Tersenyumlah…..
Berbahagialah……
Dan aku kan terus mendukungmu dalam do’a-do’a

Aku menyatu dalam setiap bayang langkahmu
…karena aku adalah sahabat baikmu

Hiasilah hidup kita dengan amal kebaikan…
Hiasilah wajah kita dengan mimik yang menyenangkan
Hiasilah hati kita dengan cinta…
Cinta yang kan selalu mendekatkan diri pada-Nya semata

Ya Robbana….
Engkau Yang Maha PEMURAH,
Jika sahabatku Rindu,…
Rindukan dia kepada seseorang yang menjaga rindunya pada-Mu,
Agar sahabatku Tidak Lalai merindui SYURGAMU

Wahai Engkau Yang Maha PENGASIH,

Jika sahabatku memiliki cinta kasih,
Benihkanlah Cintanya kepada Seseorang yang melabuhkan cintanya kepadaMU,
Agar bertambah Kekuatannya untuk MencintaiMU,

Wahai Engkau Yang Maha PENYAYANG,
Jika sahabatku Jatuh Hati,
Izinkan dia menyentuh Hati
Orang yang Hatinya Tertaut KEPADAMU

Agar Sahabatku tidak Jatuh
Dalam Jurang Cinta Yang Engkau murkai,

Ya Robbana….
Bimbinglah setiap langkah kaki dan ucapan kami
Sinarilah jalan kehidupan kami

Baik di sepanjang pematang usia yang tersisa
…tuk merengkuh “Titian Keabadian” di akhirat kelak

Kepada-Mu kami beribadah…memohon …dan berlindung

…sebab Engkahlah Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang


Bismillahi minal Awwali wal Akhiri.....
Allaahumma shalli 'ala sayyidina Muhammad. Allahumma shalli 'alaihi wa sallim wa adzhib hazana qalbiy fin-dunya wal-aakhirah.....

Ada sebuah pengakuan menarik sangat dari seorang suami:

Aku rasa istriku adalah karunia terindah yang Allah berikan kepadaku. Saat didalam rumah,ia selalu berusaha memanjakanku. Kebutuhanku selalu ia penuhi sebelum dirinya. Saat aku pergi meninggalkan rumah, tak ada gelisah atas anak-anak dan hartaku.Aku percaya ia tak akan menelantarkan mereka.aku yakin ia akan senantiasa menjaga kehormatan diri dan keluarganya.

Saat aku di tempat kerja, bahkan saat aku di luar kota, sering kali ia menelphon menanyakan keadaanku. Saat aku sakit, ia menjadi yang begitu prihatindengan keadaanku. Dan dengan panggilan sayang yang sering ia ucapkan,aku menjadi begitu bahagia. Aku merasa bahwa, kehadiranku di dunia ini, keberadaanku di tengah-tengah mereka menjadi semakin berharga.

Istriku juga akan sangat bahagia saat aneka masakan dan kue yang di buatnya lahap kami nikmati. Ia juga begitu senang saat dapat berbagi dengan para tetangga. Ia selalu mendukung setiap kebaikan yang aku lakukan. Ia pun juga tidak pernah memberatkankudengan segala macam tuntutan yang sult aku penuhi. Ia lebih tenang dan senang saat berkumpul bersama kami di dalam rumah, daripada berkeliling di mal-mal atau tempat hiburan atau rekreasi.

Bahkan, saat kami kesulitan uang, ia tidak jarang harus menjual perhiasan yang di pakainya secara diam-diam. Menyadari segala kebaikan yang dipersembahkan kepadaku, aku merasa sangat miskin kebaikan.

Aku merasa berhutang budi sangat banyak terhadapnya. Sepertinya apa yang selama ini aku berikan sangat tidak sebandingdengan segenap kebaikan yang ia persembahkan. Dan aku menjadi semakin terharu, saat menawarkan sedikit kemewahan, tetapi ia menolak dan lebih memilih hidup apa adanya.
Saat aku memberi sesuatu yang membahagiakannya, tak lupa ucapan terima kasih dan doa mengalir dari bibirnya. Ini semakin memacu semangatkuuntuk mengimbangi segala kebaikannya dengan mempersembahkan kebahagiaan untuknya.

Anak-anak begitu bahagia saat berada didekatnya. Kami merasa begitu sedih dan kehilangan saat ia marah karena sikap dan perkataan kami yang tidak berkenan di hatinya. Dan aku menjadi semaki terharu, saat ia mengatakan tak keberatan untuk mencarikanku istri lagi.”Bagaimana mungkin aku membutuhkan wanita lain kalau kamu adalah wanita terbaik yang aku miliki? Apalagi yang aku cari seorang wanita?”

Sejujurnya kuakui setelah Allah dan Rasul-Nya, ia adalah sumber kebahagiaan kami. Tapi saat aku mengakui dengan sejujurnya akan hal itu kepadanya, ia hanya tertawa dan mengganggapnya hanya rayuan belaka. Wahai sayangku, semoga Allah membalas semua kebaikanmu dengan surga-Nya yang terindah. Engkau adalah bidadari yang Allah karuniakan padaku di dunia.

Subhanallah, betapa mulia seorang istri mampu menjadi pendamping setia bagi suami. Dan betapa agung kedudukannya di hati sang suami saat ia mampu memikat perasaan sang suami dengan segala kemuliaan yang ada dalam dirinya. Dan saat suaminya berkata padanya, ia mengatakan,”aku mendengar dan mentaati”, persis seperti yang di kabarkan Rasulullah SAW kepada para sahabat.
“Maukah aku kabarkan pada kalian tentang istri kalian yang berada di surga?” Kami berkata,”Ya wahai Rasulullah.” Beliau bersabda:”Dia adalah wanita yang sangat mncintai lagi subur,bila sedang marah atau sedang kecewa atau suaminya sedang marah maka ia berkata,’Inilah tanganku aku letakkan di tanganmu dan aku tidak akan memejamkan mata sebelum engkau ridha padaku,’” (HR. Imam Thabrani)

Indanhnya keluarga yang seperti itu ya?
Jadi pengin dapet istri yang seperti itu!!!
Amin. amin. amin

Siapakah Bidadari itu?!
Bidadari-bidadari itu telah turun ke bumi. Semenjak Islam mulai bangkit lagi di bumi ini. Bidadari-bidadari itu menghias diri setiap hari. Dia berwujud manusia yang berhati lembut, menyenangkan dipandang mata, menyejukkan dilihat, menentramkan hati setiap pemiliknya.

Dialah wanita sholehah yang menjaga kesucian dirinya. Seperti apakah bidadari bumi itu? Bisakah kita mengikuti langkahnya, apakah dia anak, adik, keponakan perempuan atau apakah ia istri dan ibu kita, atau ia hanya berupa angan yang sebenarnya bisa kita realisasikan, tapi syetan kuat menahan?!

Dialah wanita sholehah yang menjaga kesucian dirinya. Setiap perempuan bisa menjadi bidadari bumi, seperti apakah ciri-cirinya?

1. Ia adalah wanita yang paling taat kepada Allah. Ia senantiasa menyerahkan segala urusan hidupnya kepada hukum dan syariat Allah.

2. Ia menjadikan Al-Quran dan Al-Hadis sebagai sumber hukum dalam mengatur seluruh aspek kehidupannya.

3. Ibadahnya baik dan memiliki akhlak serta budi perketi yang mulia. Tidak hobi berdusta, bergunjing dan ria.

4. Berbuat baik dan berbakti kepada orang tuanya. Ia senantiasa mendoakan orang tuanya, menghormati mereka, menjaga dan melindungi keduanya.

5. Ia taat kepada suaminya. Menjaga harta suaminya, mendidik anak-anaknya dengan kehidupan yang islami. Jika dilihat menyenangakan, bila dipandang menyejukkan, dan menentramkan bila berada didekatnya. Hati akan tenang bila meninggalkanya pergi. Ia melayani suaminya dengan baik, berhias hanya untuk suaminya, pandai membangkitkan dan memotifasi suaminya untuk berjuang menta”ati perintah Allah.

6. Ia tidak bermewah-mewah dengan dunia, tawadhu, bersikap sederhana. Kesabarannya luar biasa atas janji-janji Allah, ia tidak berhenti belajar untuk bekal hidupnya.

7. Ia bermanfaat dilingkungannya. Pengabdianya kepada masyarakat dan agama sangat besar. Ia menyeru manusia kepada Allah dengan kedua tangan dan lisannya yang lembut, hatinya yang bersih, akalnya yang cerdas dan dengan hartanya. “Dan dunia ini adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita sholehah”. (HR Muslim)

Dialah bidadari bumi, dialah wanita sholehah yang keberadaan dirinya lebih baik dan berarti dari seluruh isi alam ini. Ya Allah jadikanlah ibuku, kakak dan adiku perempuanku serta perempuan yang ada dihatiku menjadi bidadari bumi. amiin

*

Sekuntum bunga mawar tumbuh di rimba…
Sungguh indah mahkotanya, jarang sekali orang dapat melihatnya
Sungguh tajam durinya, belum ada yang berani menyentuhnya
Sungguh unik mahkotanya, tidak ada satu bungapun yang
menyamainya

Wahai bunga mawar di rimba…
Jika sang kumbang datang dengan rayuan tari indahnya…
Janganlah engkau langsung tergoda !
Janganlah engkau mudah terpedaya !

Mawar itu bertanya….
Mengapa begitu…?
Bisa saja ia hanya ingin menatap indah mekarmu
Atau hanya ingin mencium bau wangimu

Wahai bunga mawar di rimba…
Jadilah kuntum bunga yang terjaga…
Jadilah BUNGA ISLAM yang terpelihara ....


Semoga bermanfaat.

Marilah Setiap detak-detik jantung.., selalu kita isi dengan..
Asma Teragung diseluruh jagad semesta raya ini...


Subhanakallahumma wabihamdika AsyaduAllahilaha illa Anta Astagfiruka wa'atubu Ilaik ... Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh...

Sumber : Kolaborasi
Read More...

Banyak amal tetapi juga banyak dosa..

Sebagian manusia telah menganggap remeh atas dosa-dosa mereka, mereka menganggap bahwa kebaikan-kebaikan mereka sudah terlalu banyak, mereka menganggap bahwa amalan-amalan shalih mereka sudah begitu melimpah, sehingga pahala yang mereka kumpulkan pun sudah begitu menggunung. Mereka menganggap bahwa shalat malamnya, puasa Senin Kamisnya, haji dan umrahnya, infaqnya, dan seterusnya dari amalan-amalan shalih yang mereka kerjakan akan seperti lautan yang akan menenggelamkan dosa-dosa yang mereka lakukan. Jika seseorang menganggap remeh suatu dosa, ketahuilah bahwa sesungguhnya dia telah terpedaya oleh syaitan, walaupun mereka telah banyak beramal dengan amalan-amalan ketaatan.

Wahai saudaraku yang semoga Allah melimpahkan rahmat kepadamu...
Allah ta'ala memberikan permisalan tentang orang yang telah mengumpulkan banyak kebaikan akan tetapi nanti di akhirat, amalan kebaikan yang diandalkannya tidak dapat banyak bermanfaat, Allah berfirman, ”Apakah ada salah seorang di antaramu yang ingin mempunyai kebun kurma dan anggur yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; dia mempunyai dalam kebun itu segala macam buah-buahan, kemudian datanglah masa tua pada orang itu sedang dia mempunyai keturunan yang masih kecil-kecil. Maka kebun itu ditiup angin keras yang mengandung api, lalu terbakarlah, Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada kamu supaya kamu memikirkannya." (QS. Al-Baqarah : 266).

Ibnu Abbas radhiallahu'anhuma ketika menjelaskan ayat di atas, beliau mengilustrasikan dengan orang kaya yang beramal karena taat kepada Allah, kemudian Allah mengutus setan padanya, lalu orang itu melakukan banyak kemaksiatan sehingga amal-amalnya terhapus. (Tafsir Ibnu Katsier).

Wahai saudaraku yang semoga Allah melimpahkan rahmat kepadamu...
Janganlah sekali-kali kita meremehkan dosa karena kita menganggap sudah mempunyai amal kebaikan yang banyak. Ketahuilah, wahai saudaraku, bahwa belum tentu amal kebaikan yang kita kerjakan dihitung sebagai amal shaleh di sisi Allah, apakah karena kita tidak ikhlas atau tidak sesuai dengan yang dicontohkan Rasulullah shalallaahu ‘alaihi wa sallam. Selain itu, amal kebaikan juga akan dapat terhapus dengan kemaksiatan-kemaksiatan.

Tsauban radhiaallahu'anhu meriwayatkan sebuah hadits yang dapat membuat orang-orang shalih susah tidur dan selalu mengkhawatirkan amal-amal mereka. Tsauban radhiaallahu'anhu berkata, Rasulullah shalallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda, "Aku benar-benar melihat di antara umatku pada hari Kiamat nanti, ada yang datang dengan membawa kebaikan sebesar gunung di Tihamah yang putih, lalu Allah menjadikannya seperti kapas berterbangan." Tsauban bertanya, "Ya Rasulullah, jelaskan kepada kami siapa mereka itu agar kami tidak seperti mereka sementara kami tidak mengetahui!" Beliau bersabda, "Mereka adalah saudara-saudara kalian dan sebangsa dengan kalian, mereka juga bangun malam seperti kalian, akan tetapi apabila mendapat kesempatan untuk berbuat dosa, mereka melakukannya." (HR. Ibnu Majah, disahihkan oleh Syaikh Al-Bany dalam Silsilatul Ahaadits Shahihah No. 505).

Saudaraku, masihkah kita merasa bangga dengan amal-amal kita kemudian berbuat dosa dan menganggap bahwa dosa kita akan tenggelam dalam lautan amalan shalih kita.

Maka wajib bagi kita untuk senantiasa bersabar, bersabar, dan bersabar. Sabar dalam melaksanakan ketaatan dan sabar dalam menjauhi dosa-dosa.

Semoga Allah merahmati Imam Ahmad yang mengatakan bahwa sabar adalah terus menerus sampai seseorang menapakkan kakinya di Surga kelak.

Ketika seseorang bertanya kepada Abu Hurairah radhiallahu'anhu tentang makna takwa, Abu Hurairah kemudian bertanya kepada orang tersebut, "Apakah engkau pernah melewati jalan yang berduri?" Ia menjawab, "Ya, pernah." Abu Hurairah bertanya lagi, "Apa yang engkau lakukan?" Ia menjawab, "Jika aku melihat duri, maka aku menghindar darinya, atau melangkahinya, atau mundur darinya." Abu Hurairah berkata, "Seperti itulah takwa."

Maka bukanlah dikatakan takwa jika seseorang sengaja menerjang rambu-rambu syariat, mengerjakan apa-apa yang diharamkan oleh Allah atau meninggalkan apa-apa yang diperintahkan-Nya.

Kemudian kita juga harus takut karena kita tidak tau kapan ajal akan menjemput! Kalau kita amati di sekitar kita, maka kita dapati bahwa jumlah manula lebih sedikit daripada orang muda dan anak-anak. Hal ini menunjukkan bahwa kebanyakan manusia meninggal dalam usia muda, maka waspadalah!

Wahai saudaraku yang semoga Allah melimpahkan rahmat kepadamu...
Terakhir, saudaraku, hendaknya kita senantiasa bertakwa dan tidak meremehkan dosa-dosa agar kita tidak seperti yang digambarkan dalam ayat dan hadits di atas, semoga Allah menjadikan kita nanti, termasuk yang diseru dalam firman-Nya, "Hai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya, maka masuklah ke dalam golongan hamba-hamba-Ku, maka masuklah ke dalam Surga-Ku." (QS. Al-Fajr : 27-30).

Referensi
1. Tafsir Ibnu Katsier
2. Silsilatul Ahaadits Shahihah, Syaikh Al-Bany
3. Jami' ulumul wal hikam, Ibnu Rajab
Read More...

Salah kira!!

Seorang pemuda mendatangi Zun-Nun dan bertanya, “Guru, saya tak mengerti mengapa orang seperti Anda mesti berpakaian apa adanya, amat sangat sederhana. Bukankah di masa seperti ini berpakaian sebaik-baiknya amat diperlukan, bukan hanya untuk penampilan melainkan juga untuk banyak tujuan lain?”

Sang guru hanya tersenyum. Ia lalu melepaskan cincin dari salah satu jarinya lalu berkata, “Sobat muda, akan kujawab pertanyaanmu, tetapi terlebih dahulu lakukan satu hal untukku. Ambillah cincin ini dan bawalah ke pasar di seberang sana. Bisakah kamu menjualnya seharga satu keping emas?”

Melihat cincin Zun-Nun yang kotor, pemuda tadi merasa ragu. “Satu keping emas? Saya tidak yakin cincin ini bisa dijual seharga itu.”

“Cobalah dulu, sobat muda. Siapa tahu kamu berhasil.”

Pemuda itu pun bergegas ke pasar. Ia menawarkan cincin itu kepada pedagang kain, pedagang sayur, penjual daging dan ikan, serta kepada yang lainnya. Ternyata, tak seorang pun berani membeli seharga satu keping emas. Mereka menawarnya hanya satu keping perak. Tentu saja pemuda itu tak berani menjualnya dengan harga satu keping perak. Ia kembali ke padepokan Zun-Nun dan melapor, “Guru, tak seorang pun berani menawar lebih dari satu keping perak.”

Zun-Nun sambil tetap tersenyum arif berkata, “Sekarang pergilah kamu ke toko emas di belakang jalan ini. Coba perlihatkan kepada pemilik toko atau tukang emas di sana. Jangan buka harga, dengarkan saja bagaimana ia memberikan penilaian.”

Pemuda itu bergegas pergi ke toko emas yang dimaksud. Ia kembali kepada Zun-Nun dengan raut wajah yang lain. Ia kemudian melapor, “Guru, ternyata para pedagang di pasar tidak tahu nilai sesungguhnya dari cincin ini. Pedagang emas menawarnya dengan harga seribu keping emas. Rupanya nilai cincin ini seribu kali lebih tinggi daripada yang ditawar oleh para pedagang di pasar.”

Zun-Nun tersenyum simpul sambil berujar lirih, “Itulah jawaban atas pertanyaanmu tadi, sobat muda. Seseorang tak bisa dinilai dari pakaiannya. Hanya ‘para pedagang sayur, ikan dan daging di pasar’ yang menilai demikian. Namun tidak bagi ‘pedagang emas’.”

“Emas dan permata yang ada dalam diri seseorang, hanya bisa dilihat dan dinilai jika kita mampu melihat ke kedalaman jiwa. Diperlukan kearifan untuk menjenguknya. Dan itu butuh proses, wahai sobat mudaku. Kita tak bisa menilainya hanya dengan tutur kata dan sikap yang kita dengar dan lihat sekilas. Seringkali yang disangka emas ternyata loyang dan yang kita lihat sebagai loyang ternyata emas.”
Read More...

TAUBAT .. (sebuah puitisasi makna taubat)

Bismillahir-Rahmanir-Rahim:

kalau taubat diartikan sebagai ibadah hati
yang meringankan langkah-langkah kita
dalam menelusuri jalan keharibaan-Nya
dan bergantungnya semua asa pada-Nya

wamaa bikum min ni’matin faminullah (An Nahl 53)
“dan apa saja yang ada pada kalian, maka dari Allah lah (datangnya)”

maka bayangkanlah hidupmu tanpa kehadiran dan campur tangan-Nya
kehampaan lah yang ada, tiada memiliki arti apa-apa


Wahai, anak Adam renungkanlah….

Jadikan taubat dan ampunan sebagai penolongmu
Jangan biarkan syetan terlaknat memperdayaimu
Yang mendorong-dorongmu melakukan dusta,
Yang mendorongmu melakukan durhaka
Yang mendorong-dorongmu melakukan penipuan
Yang mendorong-dorongmu melakukan pelanggaran


Ingatlah wahai anak Adam….

Bila kau terlena pada bujuk rayu syetan….
Itu akan melemparmu ketempat yang paling nista
Itu akan mengejekmu dengan tawa penuh kemenangan
Itu akan membuatmu terlunta-lunta, melata…berlumur dosa


Ingatlah wahai anak Adam…

Jangan sia-siakan waktu yang Allah anugerahkan padamu
Jadikan waktu sebagai pengukur tabungan akhiratmu
Penuhi dengan istighfar panjang……
Dengan doa dan wirid berulang…
Yang kan mengugurkan dosa-dosamu

Jadikan seluruh gerak langkahmu sebagai…..
Untaian dzikir hanya kepada-Nya
Rajutan hak Allah atas dirimu
Bingkai pengakuan atas kurang dan terbatasmu


Wahai anak Adam, lekatkan dalam benakmu

Rasulullah yang mulia pun bertaubat kepada Allah
Yaaaa…ayyuhaa nnasu tuubuu ilallah
Fainni atuubu fii yaumi ilaaihi maa atu marrati
“Wahai manusia, bertaubatlah Kepada Allah,
sesungguhnya aku bertaubat dalam sehari sebanyak seratus kali”

Marilah Setiap detak-detik jantung.., selalu kita isi dengan..
Asma Teragung diseluruh jagad semesta raya ini...


Subhanakallahumma wabihamdika AsyaduAllahilaha illa Anta Astagfiruka wa'atubu Ilaik ... Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh...

Sumber : http://nurani8.wordpress.com/
Read More...

AIR MATA YANG DI BERKAHI

Dan apabila mereka mendengarkan apa yang diturunkan kepada Rasul (Muhammad), kamu melihat mata mereka mencucurkan air mata disebabkan kebenaran (Al Qur'an) yang telah mereka ketahui (dari
kitab-kitab mereka sendiri); seraya berkata: "Ya Tuhan kami, kami telah beriman, maka catatlah kami bersama orang-orang yang menjadi saksi (atas kebenaran Al Qur'an dan kenabian Muhammad saw.) QS. Al-Maaidah (5) : 83.

Air mata yang menitik pelan melintasi kedua pipi kita ternyata tidak semata buliran air yang keluar dari kelopak mata, tapi ada rembesan makna yang penuh hikmah di mata Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Bahkan, keluarnya air mata akan menjadi penyebab hidup seseorang dalam keberkahan.

Dalam sebuah sabdanya, Rasulullah Salallohu 'alaihi wasallam pernah menyampaikan bahwa ada dua tetesan (qatrataani) yang dibanggakan dan kelak akan menjadi saksi di Hari Pengadilan, yaitu tetesan darah syuhada yang wafat karena menegakkan agama Allah dan tetesan air mata karena bertobat. Dalam kesempatan ini, kita akan mengenali ternyata ada banyak air mata yang dapat mengundang
keberkahan.

Pertama, air mata karena rasa cinta, takut, dan rindu kepada Allah. Air mata ini keluar disebabkan bercampurnya rasa haru dan bahagia karena telah mampu menemukan makna hakikat cinta sekaligus takut kepada Sang Khalik.

Kedua, kerinduan yang mendalam terhadap Rasulullah Salallohu 'alaihi wasallam, keluarga, dan para sahabat Radiyallahu Anhum . Seseorang yang larut dan terbuai saat bersenandung shalawat, karena
berharap dikunjungi Rasulullah Salallohu 'alaihi wasallam dalam setiap mimpinya dan rindu dengan syafaatnya, kemudian air mata menetes maka sungguh air mata ini adalah air mata yang diberkahi. Pada saatnya nanti, air indera penglihatan ini akan ikut bersaksi di hadapan Allah Subhanahu Wa Ta'ala bahwa orang ini adalah benar umat Rasulullah Salallohu 'alaihi wasallam.

Ketiga, air mata bahagia karena bisa menunjukkan baktinya kepada orang tua. Saat mengenang dan menatap wajah orang tua, lalu menyeruak aura kebahagiaan, kemudian tidak terasa membulir air mata maka air mata ini akan turut berbicara, bahkan menjadi saksi di hadapan Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Paling tidak, orang ini tercatat sebagai anak berbakti yang mendapatkan rida dari orang tua.

Keempat, air mata tobat, yaitu karena ingat akan dosa-dosa yang telah diperbuat. Baik teringat dengan dosa syirik, membunuh, zina, korupsi, atau ingat kepada orang-orang yang pernah disakiti. Seseorang yang menyesali semua perbuatannya ini lalu berdoa dan mengiba agar diampuni, kemudian dia menangis sejadi-jadinya maka insya Allah air matanya ini termasuk air mata yang diberkahi.

Kelima, air mata karena iba dan keprihatinan. Saat mendengar, melihat, dan menyaksikan mereka yang papa, seperti anak yatim yang ditinggal orang tua yang tak berpunya, orang-orang miskin yang berjuang untuk bertahan hidup, atau orang tua jompo yang ditelantarkan di jalanan oleh anak dan keluarganya, kemudian membuat terenyuh dan menitikkan air mata, insya Allah air mata ini adalah air mata yang diberkahi.

Terakhir, air mata yang diberkahi adalah air mata karena bahagia bisa khusyuk beribadah. Juga, haru dan senang karena bisa berkumpul dengan orang-orang shaleh di majelis ilmu dan zikir
Wa Allahu A'lam.

Oleh :Ustaz Muhammad Arifin Ilham
Read More...

MAULID TANDA KEGEMBIRAAN UMAT

Dan ketika hampir tiba saatnya kelahiran insan tercinta ini, gema ucapan selamat datang yang hangat berkumandang di langit dan bumi. Hujan kemurahan Ilahi tercurah atas penghuni alam dengan lebatnya,
Lidah malaikat bergemuruh mengumumkan kabar gembira kuasa Alloh menyingkap tabir rahasia tersembunyi, membuat cahaya Nur-Nya terbit sempurna di alam nyata;
" CAHAYA MENGUNGGULI SEGENAP CAHAYA "
Ketetapan-Nya pun terlaksana atas orang pilihan yang ni'mat-Nya disempurnakan bagi mereka; yang menunggu detik-detik kelahirannya; sebagai penghibur pribadinya yang beruntung; dan ikut bergembira mereguk ni'mat berlimpah ini.
Maka hadirlah dengan taufik Alloh; As-Sayyidah Maryam dan As-sayyidah Asiah, bersama sejumlah bidadari surga yang beroleh kemuliaan agung yang di bagi-bagikan oleh Alloh atas mereka yang di kehendaki.
Dan tibalah saat yang telah di atur Alloh bagi kelahiran (maulud) ini. Maka menyingsinglah fajar keutamaan nan cerah terang benderang menjulang tinggi......
.Dan lahirlah insan pemuji dan terpuji_tunduk khusyu' di hadapan Alloh,dengan segala penghormatan tulus dan sembah sujud.
demikianlah syair yang ditujukan atas peristiwa di detik-detik kelahiran Nabi Saw yang di gubah oleh Habib Ali bin Muhammad Al-Habsyi.
Imam Nawawy Al-Banteny Al-Jawy didalam kitabnya yang berjudul “Madaarij” menyatakan : “ bahwa orang yang mementingkan aktif didalam peringatan maulid Nabi Muhammad S.a.w. itu adalah dari pada sebesar-besarnya ibadah dengan diisi pembacaan Al-Qur’an, bersedekah, dan menerangkan sejarah kelahiran Nabi S.a.w.
Sabda Nabi S.a.w. :


“Barang siapa yang membesarkan mauledku akan aku tolong baginya di hari kiamat dan barang siapa yang membelanjakan satu dirham buat peringatan mauledku seolah-olah membelanjakan satu gunung emas untuk sabilillah”.
Sayyidina Abu Bakar A-Shiddiq R.a. berkata : “Barang siapa yang membelanjakan uang satu dirham buat maulid Nabi maka aku sahabatnya di hari kiamat".
Sayidina Umar Bin Khattab R.a. berkata : “Barang siapa yang membesarkan mauled Nabi Muhammad S.a.w sesungguhnya orang itu menghidupkan agama Islam".
Sayidina Ustman Bin Affan R.a. : “Barang siapa yang membelanjakan uang satu dirham buat maulid Nabi S.a.w. maka sesungguhnya orang tersebut seperti hadir di perang Badar dan Hunain”.
Sayidina Ali bin Abi Tholib K.w.h. : ” barang siapa yang membesarkan mauled Nabi Muhammad S.a.w maka apabila mati masuk sorga”.
Imam Syafi’I r.h.m. : “ siapa yang mengumpulkan saudaranya buat hadir di tempat mauled Nabi S.a.w. lalu menyediakan makanan serta berbuat baik di dalamnya maka orang tersebut di hari kiamat akan di bangkitkan bersama para shidiqin, Syuhada dan Sholihin dan berada di surga An-Na’im. Namun apa penertian maulid itu ?".
Maulid secara bahasa berarti adalah hari kelahiran adapun maulid yang biasa kita kenal adalah suatu perayaan/peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad S.a.w. yang di selenggarakan secara berjamaah dibacakan ayat-ayat Alqur'an dan riwayat hidup kekasih Alloh Nabi Muhammad Saw serta sholawat dan pujian-pujian kepada beliau Saw, dengan maksud mengagungkan martabat Nabi Muhammad SAW dan memperlihatkan kegembiraan Kaum muslimin menyambut kelahiran beliau S.a.w.
Assayid Al-Hafizd Al-musnid Prof.Dr. Muhammad Bin Alwy Al-Maliky Al-Hasaniy mufti Mekkah mengutarakan tentang ja'iznya/bolehnya perayaan atau peringatan maulid Nabi SAW didalam kitabnya yang berjudul "Mafahim Yajibu An Tusahhah” , yang kita sebutkan beberapa diantaranya:
a) peringatan maulid memantulkan kegembiraan kaum muslimin menyambut junjungan mereka, Nabi Muhammad SAW. bahkan orang kafir pun beroleh manfaat dari sikapnya yang menyambut gembira kelahiran beliau seperti Abu Lahab, misalnya. sebuah hadist didalam Shohih Bukhori menerangkankan, bahwa tiap hari senin Abu Lahab diringankan adzabnya, karena memerdekakan budak perempuannya, tsuwaibah, sebagai tanda kegembiraannya menyambut kelahiran putera saudaranya. 'abdulloh bin abdulmutholib, yaitu Nabi Muhammad Saw, jadi jika orang kafir saja beroleh manfaat dari kegembiraannya menyambut kelahiran Nabi Muhammad Saw apalagi orang beriman.
b) Rosululloh S.a.w. sendiri menghormati hari kelahiran beliau, dan bersyukur kepada Alloh S.W.T. atas karunia ni’mat-Nya yang besar itu. Beliau dilahirkan di alam wujud sebagai hamba Alloh yang paling mulia dan sebagai rahmat bagi seluruh wajud. Cara beliau menghormati hari kelahirannya ialah dengan berpuasa. Sebuah Hadist dari Abu Qotadah menuturkan, bahwa ketika Rosululloh S.a.w. ditanya oleh beberapa orang sahabat mengenai puasa beliau tiap hari senin, beliau menjawab: “pada hari itu aku dilahirkan dan pada hari itu juga Alloh menurunkan wahyu kepadaku” ( diriwayatkan oleh Muslim didalam “Shahih”_nya ).
Puasa yang beliau lakukan itu merupakan cara beliau memperingati hari maulidnya sendiri. Memang tidak berupa perayaan, tetapi makna dan tujuannya adalah sama, yaitu peringatan. Peringatan dapat dilakukan dengan cara berpuasa, dengan memberi makan kepada fihak yang membutuhkan, dengan berkumpul untuk berzikir dan bersholawat, atau dengan menguraikan keagungan perilaku beliau sebagai manusia termulia.
C) pernyataan senang dan gembira menyambut kelahiran Nabi Muhammad S.a.w. merupakan tuntunan Al_Qur’an. Alloh berfirman:


“ Katakanlah : dengan karunia Alloh dan rahmat_Nya, hendaklah (dengan itu ) mereka bergembira “. (S. Yunus:58)
Alloh S.W.T memerintahkan kita bergembira atas rahmat_Nya, dan Nabi Muhammad S.a.w. jelas merupakan rahmat terbesar bagi kita dan alam semesta :


“Dan kami tidak mengutusmu kecuali sebagai rahmat bagi alam semesta “ . (S. Al_Anbiya : 107).
D) Memuliakan Rosululloh S.a.w. adalah ketentuan syari’at yang wajib dipenuhi. Memperingati ulang tahun kelahiran beliau dengan memperlihatkan kegembiraan, menyelenggarakan walimah, mengumpulkan jama’ah untuk berzikir mengingat beliau, menyantuni kaum fakir miskin dan amal-amal kebajikan lainnya adalah bagian dari cara kita menghormati dan memuliakan beliau. Itu semua menunjukan pula betapa betapa besar kegembiraan dan perasaan syukur kita kepada Alloh atas hidayat yang dilimpahkan kepada kita melalui seorang Nabi dan Rosul pilihan-Nya.
E) Perayaan atau peringatan maulid Nabi dipandang baik oleh para ulama dan kaum muslimin di semua negri, dan diadakan oleh mereka. Menurut kai’dah hukum syara’ kegiatan demikian itu adalah Mathlub syar’an ( menjadi tuntutan syara’ ). Hadist mauquf dari Ibnu Mas’ud R.a. megaskan : “ apa yang di pandang baik oleh kaum muslimin, di sisi Alloh itu adalah baik, dan apa yang di pandang buruk oleh kaum muslimin, disisi Alloh itu adalah buruk “ (Hadist di keluarkan oleh Imam Ahmad).
BEBERAPA PANDANGAN PARA ULAMA MENGENAI MAULID.

• Telah berkata Sulthanul-'Arifin Jalaluddin as-Sayuthi dalam kitabnya berjudul "al-Wasaail fi syarhisy Syamaail":- "Tidak ada sebuah rumah atau masjid atau tempat yang dibacakan padanya Mawlidin Nabi s.a.w. melainkan akan dikitari/dikelilingi/diselubungi tempat itu oleh para malaikat akan ahli yang hadir di tempat tersebut serta dirantai mereka oleh Allah dengan rahmat. Para malaikat yang diselubungi/diliputi/dikalungi cahaya yaitu Jibril, Mikail, Israfil, Qarbail, 'Aynail, ash-Shaafun, al-Haafun dan al-Karubiyyun, maka bahwasanya mereka berdoa bagi siapa-siapa yang menjadi sebab untuk pembacaan Mawlidin Nabi s.a.w. "
Imam as-Sayuthi berkata: "Tidak ada seseorang Islam yang diperbacakan dalam rumahnya akan Mawlidin Nabi s.a.w. melainkan diangkat Allah kemarau, wabah, kebakaran, malapetaka, bala bencana, kesengsaraan, permusuhan, hasad dengki, kejahatan 'ain (sihir pandangan) dan kecurian daripada ahli rumah tersebut, maka apabila dia mati, Allah akan mempermudahkan atasnya menjawab soal Munkar dan Nakir dan adalah dia ditempatkan pada kedudukan as-Shidq di sisi Allah Raja yang Maha Berkuasa."
Mungkin ada yang bertanya kenapa ada orang baca mawlid tetapi masih menerima malapetaka dan bencana. Apa mau dikata, bahkan para Nabi pun mendapat musibah duniawi sebagai ujian daripada Allah s.w.t., karena semuanya berlaku atas kehendak Allah semata-mata. namun musibah duniawi adalah ringan dibanding musibah berbentuk maknawi. Keselamatan dari musibah maknawi ini yang diutamakan, biar rumah kita dicuri asalkan iman dan kesabaran serta tawakkal kita pada Allah tidak turut dicuri . Mungkin juga Allah belum menerima amalan kita, sehingga tidak menjadi sebab mendapat rahmat Allah tersebut, oleh itu teruskan usaha dan tingkatkan amal. Yakin kepada kemurahan Allah yang tiada terbatas dan carilah syafaat daripada Junjungan s.a.w.
Lebih lanjut Imam jalaluddin As-suyuty menjelaskan dalam risalahnya yang berjudul "Husnul-Maqosid fi A'malil-Maulid : "orang pertama yang menyelenggarakan peringatan maulid Nabi SAW ialah Sultan Al-Mudzaffar, penguasa arbil (suatu tempat di Iraq sebelah timur / selatan kota mausil).peringatan tersebut dihadiri oleh para ulama terkemuka dan orang-orang sholeh dari kaum sufi. tiap tahun Al-Mudzaffar mengeluarkan biaya sebesar 300.000 dinar untuk peringatan maulid, dengan niat semata-mata untuk taqorrub kepada Alloh SWT Menurut kenyataan, tak seorang pun dari ulama dan orang-orang saleh yang hadir dalam peringatan itu mengingkari kebajikan dan fadilah peringatan maulid, bahkan semua merestui dan memuji prakarsa Sultan Mudzaffar, atas permintaan Sultan Mudzaffar, Ibnu Dahyah menulis sebuah kitab khusus mengenai maulid Nabi SAW dengan judul: "At-Tanwir fi Maulid Al-Basyir An-Nazdir". kitab itu ditulis pada tahun 604 H. dan ternyata diakui kebaikannya oleh para ulama pada masa itu.
• Syaikh DhiyaUddin Ahmad bin Sa`id ad-Darini dalam kitabnya " Thaharatul Qulub wal Khudu' li Allamil Ghuyub " menulis antara lain:-
Mengingat atau memuji-muji Junjungan Nabi s.a.w. akan menambahkan keimanan, menerangi hati dan menyingkap rahasia kebijaksanaan Tuhan. Allah s.w.t. telah menetapkan cinta kepada Junjungan Nabi s.a.w. sebagai syarat untuk mencintai-Nya dan taat kepada-Nya sebagai ukuran kepatuhan kepada-Nya. Mengingat Junjungan Nabi s.a.w. juga berhubungan dengan mengingat Allah s.w.t. sebagaimana bai'ah kepada Junjungan Nabi s.a.w. juga berkait dengan bai'ah kepada-Nya.
• Sayyidisy-Syaikh Abu Bakar Syatha ad-Dimyathi dalam kitabnya "I`anatuth-Tholibin" jilid 3 halaman 414 menyatakan antara lain:-
Telah berkata Imam al-Hasan al-Bashri qaddasaAllahu sirrah: "Aku berikan jika ada padaku seumpama gunung Uhud emas untuk kunafkahkan atas pembacaan mawlid ar-Rasul."
Telah berkata Imam al-Junaidi al-Baghdadi rhm.: "barang siapa yang hadir mawlid ar-Rasul dan membesarkan derajat baginda, maka telah sempurna imannya."
Telah berkata Syaikh Ma'ruuf al-Karkhi qds.: "barang siapa yang menyediakan untuk pembacaan mawlid ar-Rasul akan makanan, menghimpunkan saudara-saudaranya, menyalakan lampu-lampu, berpakaian baru, berwangi-wangian, berhias-hias, demi membesarkan mawlid Junjungan s.a.w., niscaya dia akan dihimpunkan oleh Allah ta`ala pada hari kiamat bersama-sama kumpulan pertama daripada para nabi dan jadilah dia berada pada derajat yang tinggi di syurga. Dan barang siapa yang telah membaca mawlid ar-Rasul s.a.w. di atas dirham-dirham perak atau emas, dan mencampurkannya bersama dirham-dirham lain, maka akan turun keberkahan dan tidaklah akan miskin pemiliknya serta tidak akan kosong tangannya dengan berkah mawlid ar-Rasul s.a.w." Seterusnya Sidi Syatha dalam "I`anatuth-Tholibin" menyambung:-
Dan telah berkata al-Imam al-Yafi`i al-Yamani (sesetengah kitab tersilap cetak di mana huruf "ya" berubah kepada "syin" menyebabkan perkataan ini dinisbahkan kepada Imam asy-Syafi`i):- "barang siapa yang menghimpunkan untuk Mawlidin Nabi s.a.w. saudara-saudaranya, menyediakan makanan dan tempat serta berbuat ihsan sehingga menjadi sebab untuk pembacaan Mawlidir Rasul s.a.w., dia akan dibangkitkan Allah pada hari kiamat berserta dengan para shiddiqin, syuhada` dan sholihin serta dimasukkan dia ke dalam syurga-syurga yang penuh keni'matan."
• Imam Ibnu Hajar al-Haitami dalam kitabnya "al-Mawlid asy-Syarif al-Mu`adzdzham", Syaikh Ibnu Zahira al-Hanafi dalam "al-Jami' al-Lathif fi Fasl Makkah wa ahliha", ad-Diyabakri dalam "Tarikh al-Khamis" dan Syaikh an-Nahrawali dalam "al-I'lam bi a'lami Bait Allah al-haram", menulis senario sambutan Mawlid Nabi s.a.w. di Makkah seperti berikut:-
Setiap tahun tanggal 12 Rabi`ul Awwal, selepas sembahyang Maghrib, keempat-empat qadhi Makkah (yang mewakili mazhab yang empat) bersama-sama orang banyak termasuk segala fuqaha, fudhala` (orang kenamaan) Makkah, syaikh-syaikh, guru-guru zawiyah dan murid-murid mereka, ru`asa' (penguasa-penguasa), muta`ammamin (ulama-ulama) keluar meninggalkan Masjidil Haram untuk pergi bersama-sama menziarahi tempat Junjungan Nabi s.a.w. dilahirkan. Mereka berarak dengan maelantunkan zikir dan tahlil. Rumah-rumah di Makkah diterangi cahaya pelita dan lilin. Orang yang turut serta amat banyak dengan berpakaian indah serta membawa anak-anak mereka. Setiba di tempat kelahiran tersebut, ceramah yang berkaitan Mawlidin Nabi disampaikan, serta kebesaran, kemuliaan dan mu'jizat Junjungan diceritakan. Setelah itu, doa untuk Sultan, Amir Makkah dan Qadhi Syafi`i dibacakan dengan penuh khusyu' dan khudu`. Setelah hampir waktu Isya`, barulah mereka berarak semula pulang ke Masjidil Haram untuk menunaikan sholat Isya`.
• Imamul Mujtahiddin Syeikhul Islam Ibnu Taimiyah mengatakan : “kemulian hari mauled Nabi Muhammad S.a.w. dan diperingatinya secara berkala (berlanjut) sebagaimana yang di lakukan kaum muslimin tentu mendatangkan pahala besar, mengingat maksud dan tujuannya yang sangat baik, yaitu menghormati dan memuliakan kebesaran Nabi dan Rosul pembawa hidayat bagi semua ummat manusia”.

Ringkasannya peringatan maulid Nabi adalah kegiatan yang sangat baik dan bermanfaat, karena itu kesempatan itu wajib digunakan untuk tujuan-tujuan yang baik. Lalu penyelenggaraan peringatan maulid tidak harus tepat pada tanggal 12 Rabi”ul awal dan tidak harus tepat pada hari senin, meskipun tanggal dan hari itu lebih afdhol. peringatan maulid dapat di lakukan kapan saja mengingat syari’at islam sama sekali tidak melarang bahkan menganjurkan serta memandangnya sebagai kebajikan yang perlu dilestarikan pengamalannya, karena besarnya manfaat yang dapat diambil dari kegiatan tersebut, baik bagi kepentingan agama islam maupun bagi kepentingan kaum muslimin.
Wallohu A’lam Bi As-Shoab.

Sumber : “Al-Bayan Asyaafii Fi Mafahim Al-Khilaafii “ As-Sayyid Muhammad bin Husein Al-Hamid Al-Husaini.
Read More...

Wanita Shalihah dan Sebuah Bingkisan Doa .

Bismillahirrohmaanirrohiim ....

Bismillahi minal Awwali wal Akhiri....
"Baiti jannati" itulah untaian kata indah yang keluar dari bibir mulia Rasulullah SAW, dalam mengilustrasikan kehidupan rumah tangga beliau yang sakinah mawaddah warohamah dan penuh kebahagiaan.

Kebahagiaan dalam rumah tangga seorang muslim tidaklah didasari oleh harta dan kecantikan semata, walau tak dapat dipungkiri, kalau keduanya merupakan salah satu faktor penunjang.

Kalau kita cermati lebih lanjut dan menghayati kehidupan rumah tangga Rasul SAW, kita akan menemukan dua faktor utama yang menyebabkan rumah beliau seperti syurga. Dua faktor tersebut adalah suami shaleh dan istri yang shalehah, kenapa??, karena keduanya orang yang paham betul bagaimana cara membahagiakan pasangan hidupnya.

Suami shaleh adalah seorang suami yang selalu ingat bahwa Allah memerintahkannya agar ia mempergauli istrinya dengan baik dan ia tahu bahwa istri merupakan amanah yang dititipkan Allah kepadanya, karenanya, membahagiakan istri merupakan ibadah baginya.

Demikian pula dengan istri yang shalehah, ia mengerti betul bahwa ketaatannnya kepada suami adalah perintah Rasul dan merupakan ibadah yang dijanjikan pahala oleh yang Maha Pengasih. Begitulah, suami yang shaleh dan istri shalehah apabila mereka berdua saling mencintai maka keduanya akan selalu berusaha merealisasikan cinta tersebut dengan saling membahagiakan pasangannya. Namun jika keduanya tidak saling mencintai (kayaknya nggak mungkin, ya!!??) atau salah seorang diantara keduanya tidak mencintai yang lain atau pada saat-saat kesel dan sebel, niscaya mereka tidak akan menyakiti satu sama lain.

Pada kesempatan kali ini perkenankanlah penulis lebih menitik beratkan pembahasan tentang wanita shalehah tanpa mengurangi eksistensi pria shaleh, karena pada prinsipnya mereka mempunyai tuntutan dan pahala yang sama. Allah berfirman : "Barang siapa yang mengerjakan amalan-amalan shaleh, baik laki-laki maupun wanita sedang ia orang yang beriman, maka mereka itu masuk kedalam syurga dan mereka tidak dianiaya walau sedikitpun". (Qs 4 : 12). Lihat juga firman Qs 9 : 71 dan Qs 33 : 35.

Rasulullah SAW sangat menganjurkan kepada para pemuda agar mereka lebih mempriorotaskan memilih dzaatuddin (baca : wanita shalihah) untuk dijadikan pendamping hidupnya. Beliau bersabda yang artinya : "Wanita dinikahi karena empat perkara : "karena hartanya, kecantikannya, nasabnya dan agamanya. Maka pilihlah yang beragama (shalehah) niscaya engakau akan bahagia". (Muttafaqun Alaih)

Wanita shalihah..... Ia merupakan sosok makhluk lembut yang menjadi idaman bagi setiap muslim yang shaleh. Karena pada dirinya terdapat perhiasan terindah di dunia ini sebagaimana disinyalir oleh Sang pembawa kabar gembira Rasulullah SAW dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim yang artinya : "Dunia adalah perhiasan dan sebaik-baiknya perhiasan dunia adalah wanita shalehah". Lantas seperti apasih wanita shalehah itu???. Untuk mengetahui jawabannya baca aja terus, promosi nich. J

Wanita shalehah adalah wanita yang benar-benar mengahambakan diri kepada Allah dan beribadah hanya kepadaNya. Ia menjauhkan diri dari perbuatan syirik baik kecil apalagi besar, tidak menyembah kecuali kepada Allah, tidak minta kepada kuburan atau pohon beringin, tidak memberi sesaji kepada Ratu Laut Selatan atau ratu-ratu lainnya, tidak kedukun, nggak make jimat dan banyak lagi perbuatan syirik yang dapat meluluh lantakan amal shaleh Allah berfirman yang artinya : "Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada Nabi-nabi sebelummu : "Jika k amu mempersekutukan (Tuhan), niscaya akan hapuslah amalmu dan tetulah kamu termasuk orang-orang yang merugi. Karena itu, maka hendaklah Allah saja yang kamu sambah dan hendaklah kamu termasuk orang-orang yang bersyukur".

Lebih gawat lagi Allah tidak akan mengampuni dosa syirik sebagaimana termaktub dalam firmanNya yang artinya : "Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia, dan Dia mengampuni dosa selain dari syirik itu bagi siapa saj yang di kehendakiNya. Barang siapa yang mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, maka ia telah tesesat sejauh-jauhnya".(QS 4 : 116)

Wanita shalehah adalah wanita yang taat, patuh dan berbakti kepada kedua orang tuanya, Allah SWT menyelaraskan perintah beribadah hanya kepadanya dengan perintah berbuat baik dengan orang tua. Perhatiakan firman Allah dalam Qs Al-Israa' ayat 23-24 yang artinya : "Dan Tuhanmu telah memrintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik kepada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang diantara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka da n ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah : "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil". Lihat juga Qs 31 : 13-15

Wanita shalihah adalah wanita yang menjadikan shalat sebagai kebahagian tersendiri baginya, seperti yang dilalkukan oleh idolanya, Rasulullah SAW bersabda dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ahmad dan Nasa'i dari Anas Ra : "Dan kujadikan shalat sebagai permata hatiku". Ia tidak lalai mendirikan shalat tepat pada waktunya, khusu' dalam shalat-shalatnya, gemar berpuasa dan bersedekah, sungguh- sungguh dalam do'anya antara takut dan penuh harap.

Wanita shalehah..... Jilbab adalah pakaiannya, busana muslimah yang menutup rapat seluruh auratnya, pakaian yang disyariatkan oleh Sang Penguasa jagad raya kepadanya. Allah berfirman yang artinya : "Hai Nabi katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin : "hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya keseluruh tubuh mereka". Yang demikian itu supaya mereka lebih untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang". Jilbab adalah syi'ar islam, hanya jilbab yang menjadi pembeda antara muslimah dan wanita kafir di tempat umum. Wanita shalehah tahu apapun yang disyari'atkan Allah kepada manusia, tidak lain untuk kebaikan mereka.

Wanita shalehah.... Dalam dirinya terkumpul kebaikan akhlak, adab baginya lebih baik dari zahab (emas), penghias bibirnya adalah zikrullah dan bacaan Al-Qur'an, pemerah pipinya adalah rasa malu, eye shadawnya gahdul bashar dan ia selalu menjaga kesuciannya sebagai aplikasi dari firman Allah yang artinya : "Katakanlah kepada wanita yang beriman : "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak daripadanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudungnya kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasanya, kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putra-putra mereka, atau putra-putra suami mereka, atau saudar-saudara leleki mereka, atau putra- putra saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak- budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak memiliki keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kaki mereka agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung". (Qs 24 : 31).

Ia juga menjaga dirinya dari sentuhan laki-laki yang bukan muhrim, baik melalui bersalaman apalagi diraba-raba. (Iiii ngeriii).Rasul SAW bersabda yang artinya : "Sekiranya ditusukkan jarum besi ke kepala salah seorang diantara kamu, itu lebih baik dari pada ia menyentuh wanita yang tidak halal baginya". (HR At-Thabroni dan Baihaqi dari mi'qol bin yasaar)

Wanita shalehah adalah wanita yang terdidik dengan tarbiyah islamiyah, terus memperdalam ilmu syar'i, aktif dalam kegiatan dakwah beramar makruf nahi mungkar.

Wanita shalehah..... Ia senantisa berusaha menghindari ikhtilat, berkhalwat, apalagi pacaran. Pacaran? makhluk apaan tuh???.... Tidak la yau. Rasulullah SAW bersabda yang artinya : ""Tidaklah laki-laki dan perempuan berkhalwat (berdua-duaan) kecuali yang ketiganya adalah setan".(Hr Tirmizi)

Wanita shalehah.... Hari-hari libur dari ritualnya ia ganti dengan dangan hal-hal yang bermanfaat, membaca buku-buku islam, mendengar kaset-kaset ceramah, memperbanyak sedekah dan lain sebagainya.

Pendeknya, wanita shalehah adalah sosok wanita yang taat melaksanakan perintah Allah, sungguh-sungguh terhadap kewajiban dan hirs terhadap nawafil, sehingga ia dapat menggapai cintaNya sebagaimana yang dijanjikan oleh Rasulullah SAW dalam sebuah hadits qudsy yang dirwayatkan oleh Imam Bukhary dari Abi Hurairah yang artinya : "Rasul bersabda : "Allah berfirman : "Barang siapa yang menjadikan selain Ku sebagai sekutu, Aku telah mengizinkan agar ia diperangi, tidaklah seorang hamba mendekatkan diri kepadaKu dengan sesuatu yang lebih dari yang Aku wajibkan, dan hambaku itu selalu mendekatkan diri kepadaKu dengan nawafil (amalan sunnah) sehingga Aku mencintainya, apabila Aku telah mencintainya, Akulah pendengaranya yang ia gunakan untuk m endengar dan pengelihatannya yang ia gunakan untuk melihat dan tangannya yang ia gerakan dan kakinya yang ia gunakan untuk berjalan, apabila ia meminta kepadaKu niscaya Aku beri dan apabila ia meminta perlindungan niscaya Aku lindungi (Hr Bukhary)

Dan meninggalkan laranganNya, berusaha menghindari yang makhruh dan sungguh-sungguh menjauhi yang haram. Namun bukan berarti ia tak pernah melakukan kesalahan dan dan luput dari perbuatan dosa, tidak, karena tidak ada di muka bumi ini orang yang tak penah berdosa sebagaimana yang disabdakan oleh Nabi SAW yang artinya : "Setiap anak Adam pernah melakukan perbuatan dosa, dan sebaik-baiknya orang yang yang berbuat dosa adalah orang-orang yang bertaubat". Sebagai manusia biasa, ia terkadang terjerumus pada perbuatan maksiat, akan tetapi ia akan cepat bertaubat dari kesalahannya tersebut dan bersegera menuju ampunan Allah sebagaimana termaktub dalam firmanNya yang artinya : "Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapalagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah?. Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui". (Qs 3 : 135).

Seluruh hari-harinya adalah ibadah, praktis dari bangun tidur sampai tidur lagi dipenuhi dengan ibadah, no time withouth ibadah begitulah mottonya. Maka jadilah ia seorang muslimah yang berakidah bener, ibadah seeur, akhlak bageur, berbadan seger dan otaknya pun pinter. So pemuda muslim akan ngiler, trus ngincer untuk selanjut nguber. Nah lho.....

Wanita shalehah.... Ketika di khitbah oleh seorang muslim yang shaleh dan multazim, ia tidak menolaknya. Rasulullah SAW bersabda yang artinya : "Jika datang kepadamu (mengkhitbah) orang yang kamu ridha dien dan akhlaknya, maka nikahkanlah dia, bila tidak, akan terjadi fitnah dan kerusakan yang besar". Ia memprioritaskan dua syarat dien dan akhlak, namun tidak terlalu ghulu (berlebihan) dalam menyaring dan menentukan pilihan, sebab ia tahu tidak ada orang zaman sekarang yang imannya setaraf dengan Abu Bakar atau Umar. Cukuplah baginya pemuda yang shaleh dan multazim, itulah yang ia nantikan.

Suami..., ah gadis mana yang tidak mengenangkan suami, pendamping dan pasangan hidup, yang akan memberikan kebahagiaan dan keceriaan? Rasanya semua gadis mengimpikannya. Akan dinantinya saat-saat kedatangan sang pujaan hati dengan debar bahagia di dada, dengan rona memerah dipipi, terlambunglah angan dan teruntailah harapan : "Akankah kumiliki suami idaman nan shaleh?, suami yang dapat dijadikan tempat berbagi, tempat belajar, tempat mencurahkan isi hati , tempat bermanja, juga tempat menyerahkan ketaatan agar tercapai ridha Ilahi, suami yang menjadi qowam yang dapat menggandeng tangan pasangannya menuju syurga Allah, suami yang menjadi teladan, suami yang menjadi pendidik, suami yang menjadi kecintaan, aah pantas kiranya tak boleh sembar angan memilih suami......

Wanita shalehah..... Saat memasuki jenjang pernikahan, terbetik azam dalam hatinya, untuk mengoptimalkan diri dalam mencurahkan ketaatan kepada suaminya, terngiang di telinganya nasehat seorang ibu Umamah binti Harits kepada putrinya dimalam pernihkahan sang putri tercinta : "Wahai putriku tersayang... Sesungguhnya nasehat ini jika ditinggalkan karena keagungan adab maka kutinggalkan ia untukmu. Nasehat ini merupakan peringatan bagi orang yang lalai (lupa) dan petunjuk bagi yang berakal, jika seorang wanita tidak butuh terhadap pernikahan, niscaya kedua orang tuanya lebih tidak membutuhkannya, akan tetapi keduanya sangat membutuhkannya, karena wanita diciptakan untuka lelaki dan laki-laki diciptakan untuk wanita. Putriku sayang... kini engkau akan berpisah dari udara dan dunia remaja yang akupun telah melaluinya. Kini engkau akan menjalani hidup baru yang juga pernah kujalani, menuju kehidupan yang belum engkau ketahui dan teman yang belum engkau pahami, dia akan menjadi raja dan pelindung bagimu. Jadilah engkau budaknya, niscaya dia akan menjadi budak yang dekat denganmu, ingat dan peliharalah sepuluh point yang akan menjadi modal dan simpanan bagimu.

Yang pertama dan kedua adalah : Tunduk berkhidmat kepadanya disertai dengan qona'ah. Memperhatikan ucapannya disertai dengan to'ah (taat).

Yang ketiga dan ke empat : menjaga persaan mata dan hidungnya, jangan sampai matanya melihat sesuatu yang jelek darimu dan jangan tercium olehnya kecuali sesuatu yang harum dan wangi.

Adapun yang kelima dan enam : perhatikanlah watu makan dan tidurnya, karena rasa lapar dapat menimbulkan emosi dan kurang tidur bisa mengundang amarah.

Yang ke tujuh dan delapan : menjaga hartanya serta menaruh hormat terhadap keluarganya, aturlah hartanya dengan baik dan pergauilah keluarganya sebaik mungkin.

Dan yang ke sembilan dan sepuluh : jangan engkau maksiat dan menentangnya, jangan pula engkau beberkan rahasianya, bila engkau menentangnya maka engkau telah mengobarkan kemarahannya dan jika engkau membeberkan rahasianya niscaya engkau tidak akan merasa aman akan kepergiannya. Kemudian jangan sampai engkau menampakkan kegembiraan jika ia sedang bersedih dan jangan pula menampakkan kesedihan bila ia sedang gembira.

Wanita shalehah..... Ia tahu bahwa kehidupan rumah tangga tidak melulu berjalan mulus, berbentangkan permadani. Kehidupan rumah tangga tak ubahnya sebuah kapal yang berlayar di tengah samudra, terkadang tenang dengan ombak dan riak-riak kecil, namun dilain waktu angin kencang melanda, badai menghantam, ombak bergulung seakan ingin menenggelamkan kapal dan seluruh isinya. Saat seperti itulah peranan suami istri teruji, jika mereka kompak, bahu-membahu dengan saling pengertian, InsyaAllah biduk akan selamat sampai ketepian.

Wanita shalehah..... Ia menjadi sesuatu yang paling berharga bagi suaminya setelah ketakwaannya kepada Allah, bila dipandang oleh sang suami menimbulkan rasa bahagia dihati. Sebagaimana termaktub dalam sebuah hadits yang artinya : "tidak ada yang lebih bermanfaat bagi seorang muslim setelah takwa kepada Allah dan lebih baik baginya selain dari istri yang shalehah, apabila ia memerintahnya dia akan mentaatinya, jika ia melihat kepadanya dia membahagiakannya, jika bersumpah kepadanya dia menepatinya dan bila ia tidak berada di dekatnya dia menjaga dirinya juga harta suaminya". (HR Ibnu Majah). Ia tidak memasukkan lelaki kerumahnya tanpa seizin sang suami dan selalu menjaga harga diri dan kepercayaan suaminya. Allah berfirman yang artinya : "Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (wanita), dan kerena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang shaleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara mereka". (Qs 4 : 34). Ia selalu ridha dengan apa yang diberikan suami, betapapun kecilnya pemberian itu dan tidak pernah menuntut sesuatu yang tidak tergapai oleh penghasilan sang suami.

Wanita shalehah..... Ia sabar saat-saat sang suami meninggalkannnya untuk menuntut ilmu, mencari rizki, atau kepentingan dakwah dan menyambut kepulangan suami dengan senyum mengembang dan wajah ceria.

Wanita shalehah..... Apabila suaminya dilanda futur, semangatnya mengendur, ia tampil menegur "Mas kok loyyo", memberikan motivasi dan mengobarkan semangat juangnya.

Wanita shalehah..... Ia selalu melahirkan generasi robbani, mengenalkan putra-putrinya kepada Allah sejak dini, bahkan sebelum sang anak itu terlahir kedunia. Mengasuhnya dengan sabar dan penuh keibuan, mendidiknya dengan pendidikan islami, mengajari Sunnah-sunnah Nabi, akhlakul karimah dan lain sebagainya. Ibu adalah madrasatul Ula bagi putra-putrinya.

Dengan demikian ia akan menjadi mar'ah shalehah, zaujah muti'ah dan ummu madrasah. Singkatnya, wanita shalehah adalah gambaran sosok hamba Allah, pengikut Rasul, anak, istri, ibu dan anggota masyarakat yang baik dan menjadi uswah hasanah bagi orang lain.

Indah nian alunan nasyid yang berbunyi : "Sungguh indah permata dunia, intan mutu manikam, emas dan berlian yang memikat hati. Namun tiada seindah bunga wanita shalehah harapan agama.......

Demikianlah beberapa sifat dan karakter wanita shalehah yang kudambakan, dan juga oleh setiap pemuda muslim yang berakal sehat.


Akankah aku mendapatkannya?......

InsyaAllah do'a in yaaaaaa


Wallahu A'la wa A'lam

Bahan Bacaan
*Al Qur'an Al Karim
*Yusuf Qordhawy. Dr. Malamih Al-Mujtama' Al-Muslim. Muassasah Ar-Risaralah, Bairut. Cet I 1996.
*Syaikh Muhammad Husain Ya'qub. Sifaat Al-Muslimah Al-Multazamah. Maktabah Syuqul Akhirah. Cairo. Cet III 1998
*Ibnu Rojab Al-Hambaly. Jami'ul U'lum wal Hikam. Daarul Khair Bairut. Cet II 1996 4.
*Abdul Aziz Muh. Azzam. Dr dan Abd. Wahab Sayid Hawas. Dr. Al Ushrah wa Ahkamuha fi Tasyri' Al *Islamy. Cairo 99-2000
*Majalah UMMI Edisi 9/IX/97


Bingkisan Do'a

Ya Allah..
Seandaianya telah Engkau catatkan..
Dia milikku tercipta untukku..
Satukanlah hatinya dengan hatiku..
Titipkanlah kebahagiaan antara kami..
Agar kemesraan itu abadi..
Dan Ya Allah..
Ya Tuhanku Yang Maha Mengasihi..
Seiringkanlah kami melayari hidup ini..
Ketepian yang sejahtera dan abadi..

Tetapi Ya Allah..
Seandainya telah Engkau takdirkan..
Dia bukan milikku..
Bawalah ia jauh dari pandanganku..
Luputkanlah ia dari ingatanku..
Dan peliharalah aku dari kekecewaan..
Serta Ya Allah Ya Tuhanku Yang Maha Mengerti..
Berikanlah aku kekuatan..
Melontar bayangannya jauh ke dada langit..
Hilang bersama senja nan merah..
Agarku bisa berbahagia walaupun tanpa bersama dengannya..
Dan Ya Allah Yang Tercinta..
Gantilah yang telah hilang..
Tumbuhkanlah kembali yang telah patah..
Walaupun tidak sama dengan dirinya..

Ya Allah Ya Tuhanku..
Pasrahkanlah aku dengan takdirMu..
Sesungguhnya apa yang telah Engkau takdirkan..
Adalah yang terbaik buatku..
Karena Engkau Maha Mengetahui..
Segala yang terbaik buat hambaMu ini..

Ya Allah..
Cukuplah Engkau sahaja yang menjadi pemeliharaku..
Di dunia dan di akhirat..
Dengarkanlah rintihan dari hambaMu yang dhaif ini..
Jangan Engkau biarkan aku sendirian..
Di dunia ini maupun di akhirat..
Menjuruskan aku ke arah kemaksiatan dan kemungkaran..
Maka kurniakanlah aku seorang pasangan yang beriman..
Supaya aku dan dia sama dapat membina kesejahteraan hidup....
Ke jalan yang Engkau ridhai...
Dan kurniakanlah aku keturunan yang saleh..

Amin.. ya rabbal 'alamin..


Semoga bermanfaat....
Read More...

Kasih Sayang ILLAHI-1

Kalam Al-Habib Umar bin Muhammad Bin Hafidz

Dengan nama Allah, Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang

Allah SWT berkata, “Aku telah menyiapkan untuk hamba-hambaKu yang sholeh apa-apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, tidak pernah didengar oleh telinga dan tidak juga…” [1]

Seseorang yang menerima karunia yang datang dari Yang Maha Penyayang dan kasih sayang yang dipunyai oleh Allah adalah untuk hamba-hambaNya, tidaklah dapat benar-benar meliputi kasih sayang yang Allah berikan kepadanya dan karunia yang dilimpahkan kepadanya karena kasih sayang ini.

Bahkan ketika di surga, ketika ia masuk ke suatu tempat yang Allah curahkan kepada hamba-hamba yang dimuliakanNya dengan karuniaNya, di setiap saat ia hanya mengetahui karunia itu dimana ia berada saat itu, dan pada saat yang selanjutnya, dan di saat setelah itu, dan saat setelah itu sampai keabadian.

Bahkan para malaikat di surga tidak mengetahui bagaimana karunia-karunia itu akan dirasakan ketika surga terbuka untuk orang-orang yang berdiam di dalamnya. Jadi, tidak ada makhluk yang benar-benar dapat membayangkan karunia-karunia itu atau tidak ada pengalaman-pengalaman terhadap karunia-karunia itu yang Allah telah menyiapkannya untuk hamba-hambaNya yang sholeh.

Bahkan pada bentuk pancaindera, orang-orang yang menghuni surga akan mengalami keindahan dan rahmat yang akan bertambah tak henti-hentinya. Jika seseorang untuk menemukan suatu buah yang dia sukai di dalam surga, memetik dan memakannya, Allah Ta’ala akan menumbuhkan buah yang lain di tempat itu tadi yang lebih indah daripada buah yang tadi, dan bahkan jika dia memetik buah yang itu, disana akan tumbuh buah yang lebih indah dibandingkan yang tadi.

Jika dia ingin melihat burung yang indah terbang di dalam surga dan dia ingin burung itu berada di piringnya yang ingin dia makan, maka burung itu akan ada siap hidang kepadanya. Ketika dia merasakan burung itu, rasanya belum pernah ia rasakan sewaktu di dunia. Ketika ia selesai makan, burung itu akan dihidupkan kembali dan akan terbang kembali di surga dalam bentuk yang lebih indah. Semua keindahan itu adalah suatu refleksi dari keindahan Nabi SAW. Ini semua karena Nabi SAW yang merupakan ciptaan yang paling indah, bayangan yang sempurna dari Yang Maha Indah dan Yang Maha Sempurna.

Jika seseorang di surga merasakan manisnya suatu buah ataupun seekor burung yang ia makan di dalam surga, ia akan merasakan seribu rasa manis di mulutnya yang saling berbeda antara satu dengan yang lain. Setiap rasa akan menetap di memorinya dan ia akan mampu merasakannya selama 70 tahun, dan sekalipun begitu yang berikutnya akan ia rasakan lebih enak dari yang sebelumnya. Jika ia berjalan keluar menuju ke tempat-tempat tertentu di surga dan kemudian kembali ke istana dan tempat tinggalnya di surga dan melihat keluarganya, ia akan berkata kepada mereka, “Kalian bertambah bagus” dan keluarganya akan mengatakan yang sama kepadanya.

bersambung…

1. Diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra dari Nabi SAW bahwasannya Allah berkata, “Aku telah persiapkan untuk hamba-hambaKu yang sholeh sesuatu yang tidak pernah terlihat oleh mata, tidak pernah terdengar oleh telinga, dan tidak pernah pula terlintas dalam hati manusia” (HR. Bukhari dan Muslim)
Read More...

Video Gallery